Saya pernah mengunjungi Disneyland, pada saat saya kelas 2 SMA. Bukan karena lokasinya yang memorable, tapi tulisan perjalanan saya di Amerika Serikat itulah pertama kalinya dimuat di sebuah majalah remaja yang paling terkenal se-Indonesia! Upahnya pun masih dikirim via wesel yang diambil di kantor pos. Meski jumlahnya tidak seberapa, tapi bangganya itu lho!
Seperti moto Google doodle pada hari perempuan sedunia “Every first opens the door for many”, sejak saat itu saya bertekad menjadi penulis. Siapa sangka pada 2005 saya memiliki travel blog pertama di Indonesia. Bukan hanya sebagai perempuan pertama, tapi orang pertama!
Dari awal sebagai seorang travel blogger, saya sangat menyukai hobi saya ini. Mungkin memang sudah passionnya bahwa saya suka membagikan cerita pengalaman perjalanan saya ya. Sampai saat ini sudah puluhan tahun saya mengayomi profesi ini dan berkeliling banyak tempat menarik dan unik di seluruh dunia. Salah satunya adalah perbandingan kapal feri Jawa Sumatra yang sudah banyak berkembang.
Senang mengetahui bahwa perjalanan feri antara pulau Jawa dan Sumatera kini semakin baik! Apalagi saat matahari terbenam! Sudah lama nggak ke sini, sekarang perbedaannya:
– Bangunan pelabuhannya jadi megah.
– Ada 2 jenis feri Merak-Bakauheni pp, yaitu Express (1,5 jam dg kapal lebih nyaman) dan Reguler (2,5 jam). Saya coba dua2nya. Foto ini yg kapal Reguler. Foto lainnya ada di IG Highlight.
– Beli tiketnya harus via aplikasi Ferizy maksimal 5 jam sebelumnya, masukin KTP tiap penumpang (sebus!), lalu masuk dg scan QR code. Kalo lewat dari jamnya, tiket hangus (kebayang kalo pas kena macet). Ga heran masih ada calo di gerbang krn banyak sopir truk yg gaptek.
– Kapalnya lebih bersih, meski toilet dan area parkir truk tetap bau sih.
– Belum ada fasilitas untuk penumpang difabel.
– Sampai 28 Maret kemarin tidak ada tes antigen dan tidak dicek suhu/prokes. Jadi selamatkan diri masing2 dg duduk di luar ruangan aja!
Bagaimana pendapat kalian yang pernah naik feri ini juga? Atau pengennya ada jembatan Jawa-Sumatera?