Adakah risiko komplikasi yang mungkin terjadi?

Risiko Komplikasi yang Mungkin Terjadi pada Skleroterapi (Suntik Varises)

Skleroterapi, atau suntik varises, adalah prosedur medis yang umumnya aman dan efektif untuk mengatasi varises dan spider veins. Namun, seperti prosedur medis lainnya, skleroterapi juga dapat memiliki risiko dan komplikasi. Meskipun komplikasi serius jarang terjadi, penting untuk memahami kemungkinan risiko agar Anda dapat membuat keputusan yang informasi dan memantau tanda-tanda masalah yang mungkin timbul. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi setelah skleroterapi:

1. Reaksi Alergi

Meskipun jarang, beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap zat sklerosan yang digunakan selama prosedur. Gejala reaksi alergi bisa termasuk ruam, gatal-gatal, atau bengkak di area yang disuntik. Dalam kasus reaksi alergi yang lebih serius, seperti sesak napas atau pembengkakan wajah, segera cari bantuan medis.

2. Peradangan dan Rasa Terbakar

Setelah suntik varises, beberapa pasien dapat mengalami peradangan atau rasa terbakar di area yang diobati. Ini bisa disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap zat sklerosan atau iritasi di area suntikan. Biasanya, peradangan dan rasa terbakar ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan menggunakan kompres dingin dan obat anti-inflamasi yang direkomendasikan oleh dokter.

3. Kemerahan dan Memar

Kemerahan dan memar di area suntikan adalah efek samping yang umum dan biasanya tidak berbahaya. Kemerahan dan memar ini dapat terjadi sebagai hasil dari jarum suntik yang menembus kulit dan merusak pembuluh darah kecil. Meskipun tampak tidak nyaman, kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga minggu.

4. Pigmentasi dan Bekas Luka

Beberapa pasien mungkin mengalami perubahan warna kulit atau pigmentasi di area yang diobati setelah skleroterapi. Pigmentasi ini bisa berupa bintik-bintik gelap atau perubahan warna yang terjadi karena reaksi tubuh terhadap zat sklerosan. Ini biasanya bersifat sementara tetapi dalam beberapa kasus dapat berlangsung lebih lama.

5. Pembekuan Darah (Thrombosis)

Dalam kasus yang jarang terjadi, pembekuan darah dapat terbentuk di vena yang telah disuntik. Ini dikenal sebagai tromboflebitis dan bisa menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kemerahan di area yang diobati. Jika pembekuan darah terdeteksi, dokter akan memberikan perawatan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan pemulihan yang aman.

6. Pembengkakan dan Rasa Berat

Beberapa pasien melaporkan pembengkakan atau rasa berat di kaki setelah prosedur. Pembengkakan ini biasanya bersifat ringan dan dapat diatasi dengan menggunakan stocking kompresi serta elevasi kaki. Jika pembengkakan berlangsung lama atau memburuk, penting untuk menghubungi dokter.

7. Infeksi

Walaupun risiko infeksi sangat rendah, ada kemungkinan terjadinya infeksi di area suntikan jika tidak dilakukan teknik steril yang benar. Gejala infeksi meliputi kemerahan yang meningkat, rasa nyeri, atau keluarnya nanah. Infeksi harus segera ditangani dengan antibiotik sesuai petunjuk dokter.

8. Kehilangan Efektivitas

Pada beberapa kasus, vena mungkin tidak menutup sepenuhnya setelah suntikan, dan varises dapat kembali muncul. Ini mungkin memerlukan sesi tambahan skleroterapi untuk mencapai hasil yang diinginkan.