Keguguran merupakan kondisi yang kompleks dan seringkali disebabkan oleh sejumlah faktor yang berbeda. Meskipun beberapa keguguran tidak dapat dijelaskan secara pasti penyebabnya, beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan keguguran meliputi:
- Kelainan Kromosom Janin: Salah satu penyebab paling umum keguguran adalah kelainan kromosom pada janin yang menghambat perkembangan yang normal. Kondisi ini sering kali terjadi secara kebetulan dan tidak dapat dicegah.
- Masalah Hormonal: Ketidakseimbangan hormon, terutama hormon progesteron yang penting untuk mempertahankan kehamilan, bisa menjadi penyebab keguguran. Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan disfungsi tiroid juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan kehamilan.
- Gangguan Kesehatan Ibu: Beberapa kondisi kesehatan ibu seperti diabetes, hipertensi, penyakit autoimun, gangguan pembekuan darah, dan infeksi serius seperti infeksi virus rubella atau infeksi bakteri seperti klamidia atau sifilis dapat meningkatkan risiko keguguran.
- Usia Ibu: Risiko keguguran cenderung meningkat seiring bertambahnya usia ibu, terutama setelah usia 35 tahun. Ini disebabkan oleh penurunan kualitas telur seiring bertambahnya usia, yang meningkatkan risiko kelainan kromosom pada janin.
- Gangguan Struktural pada Rahim: Kelainan struktural pada rahim, seperti septum rahim (pembagian rahim dengan dinding tipis), fibroid rahim, atau kelainan bentuk rahim, bisa mempengaruhi kemampuan rahim untuk menopang kehamilan.
- Gangguan Imunologis: Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif atau terlalu reaktif terhadap janin dapat menyebabkan keguguran. Ini terkadang disebut sebagai reaksi autoimun terhadap kehamilan.
- Faktor GayA Hidup dan Lingkungan: Paparan terhadap zat-zat berbahaya seperti merokok, alkohol, atau obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Kurangnya nutrisi yang cukup atau paparan terhadap bahan kimia beracun juga dapat mempengaruhi kesehatan janin.
Penting untuk dicatat bahwa kebanyakan keguguran tidak dapat dihindari dan sering kali terjadi secara kebetulan. Namun, dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti gaya hidup sehat dan pengelolaan kondisi kesehatan yang ada, Anda dapat mengurangi risiko keguguran. Jika Anda mengalami keguguran berulang atau memiliki kekhawatiran tentang risiko keguguran, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.