Mutasi virus corona B.1.1.7 yang baru ini sudah masuk di Indonesia. Oscar Permadi, selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, untuk masyarakat Indonesia harus berhati-hati dengan mutasi virus corona B.1.1.7 ini. Karena penularan virus ini lebih cepat dibanding dengan virus corona yang pertama kali masuk di Indonesia. Virus ini akan menempelkan dirinya pada sel dalam tubuh, terutama di bagian paru-paru. Selanjutnya, virus akan berkembang biak dengan jumlah yang cukup besar dan menimbulkan gejala baik ringan maupun berat. Gejala yang di alami pun cenderung lebih ringan dibanding virus covid-19. Tapi masyarakat tetap harus waspada. Karena penularannya yang cepat, membuat beberapa hari terakhir semenjak masuknya mutasi virus corona B.1.1.7, Indonesia mengalami peningkatan kasus baru corona yang cukup signifikan.
Penyebaran mutasi virus corona B.1.1.7
Menurut peneliti, karakterisik Covid-19 varian (virus corona) B117 ini lebih mudah dan cepat menempel pada sel dan menginfeksinya, dibandingkan Covid-19 yang belum termutasi. Covid-19 varian B.1.1.7 sendiri tidak seberbahaya dengan virus covid yang pertama, akan tetapi tingkat penyebarannya cukup tinggi, bisa 40-70%. Beberapa cara penyebaran virus corona yang perlu kita ketahui, agar dapat menghindari penyebarannya.
- Menghirup percikan ludah dari pasien covid saat batuk atau bersin.
- Kontak erat dengan orang yang terinfeksi virus corona. Baik bersentuhan atau berbicara dengan jarak dekat tanpa menggunakan masker.
- Kontak erat dengan barang-barang yang telah terkontaminasi dengan virus corona. Dan memegang bagian wajah tanpa mencuci tangan dulu.
Gejala mutasi virus corona baru
Walaupun ini dikatakan virus baru, tapi gejala yang ditimbulkan tidaklah jauh berbeda dengan virus covid-19 sebelumnya. Hanya saja lebih cepat saja penularannya. Gejala yang muncul mirip ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Angkut). Gejala yang timbul dapat berupa:
- Sesak napas
- Demam
- Batuk pilek
- Diare
- Hilangnya penciuman dan pengecap
Pencegahan untuk menghindari terinfeksinya virus corona
Walaupun virus corona yang baru ini dikatakan tidak separah virus covid-19 sebelumnya, tapi bukan berarti masyarakat dapat lebih santai dan mengabaikan protokol kesehatan. Virus ini akan tetap sangat berbahaya bagi anak kecil, orang lanjut usia dan orang yang menderita penyakit bawaan. Karena gejala yang timbul dapat berupa gejala ringan sampai berat, apalagi untuk orang yang berkontak erat dengan pasien yang terinfeksi virus dan benda-denda yang telah terinfeksi, atau fasilitas umum terutama yang sering digunakan atau berkontak dengan banyak orang. Kita masih bisa melakukan pencegahan agar terhindar dari virus corona. Salah satunya:
- Lakukan social distancing. Jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. Meskipun kalian harus keluar rumah untuk berkegiatan atau ada keperluan mendesak, tetaplah lakukan social distancing.
- Pakai masker. Terutama saat berkegiatan di luar ruangan. Dan rutin mengganti masker medis yang telah digunakan, jangan dipakai berkali-kali. Untuk masker kain sendiri, jangan lupa untuk rutin dicuci.
- Rajin cuci tangan. Terutama habis berkontak langsung di lingkungan luar rumah. Dan sebelum menyentuh daerah wajah atau sebelum dan sesudah bersentuhan dengan orang lain.
- Laksanakan protokol kesehatan yang sudah disarankan oleh pemerintah. 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
- Ikut program vaksinasi covid-19. Walaupun menurut penelitian, perbedaan struktur virus covid-19 dan varian B.1.1.7 tidak signifikan, tapi vaksinasi covid-19 masih cukup ampuh untuk mengahalang penyebaran virus.
Pengobatan pasien covid-19 yang baru
Untuk pengobatan akibat terinfeksinya virus B.1.1.7 masih sama dengan virus covid-19 yang sebelumnya. Untuk pasien yang mengalami gejala ringan, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dan menjaga nutrisi pada tubuh. Sedangkan untuk pasien yang mengalami gejala sedang sampai dengan berat, dapat segera menghubungi nomor layanan covid-19 yang sudah disediakan oleh pemerintah, atau segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit yang telah ditunjuk langsung untuk melayani pasien terinfeksi covid, agar segera mendapatkan pengobatan secepatnya.