Kenapa Semakin Lama Semakin Sulit Memprediksi Pasar Saham?

Saya adalah salah satu penganut efficient market hypothesis.

Apa itu? Bagi yang belum tahu, saya akan jelaskan sedikit.

Market yang efisien adalah market yang tidak dapat diprediksi. Kamu sebagai investor, tidak memiliki keunggulan apapun untuk dapat memprediksi market secara tepat.

Tidak ada 1 pun cara untuk memprediksi behavior market di masa depan.

Ini bukan berarti kamu salah prediksi terus, tetapi justru lebih buruk, karena kadang benar, kadang salah, random.

Kalau salah terus justru berarti kamu hebat.

Basic efficient market hypothesis

Ada 3 dasar utama:

1. Bentuk lemah: Harga di masa lalu tidak dapat memprediksi harga di masa depan. Analisa teknikal tidak akan berguna.

2. Bentuk semi kuat: Harga di masa lalu dan berita yang sudah rilis tidak dapat memprediksi market, karena harga sudah priced in.

3. Bentuk kuat: Harga di masa lalu, informasi publik, hingga informasi insider tidak dapat memprediksi market. Mau jadi CEO hingga presiden pun tidak punya keunggulan untuk memprediksi market secara pasti.

Mengapa market itu efisien?

Penjelasan sederhana saja. Anggap saja ada yang memiliki analisa teknikal dengan kemampuan memprediksi 100 persen!

Analisa tersebut memprediksi kalau BBCA akan rebound di level 6.600.

Kalau sampai ini 100% tepat, semuanya pasti mau beli di 6.600, karena habis beli pasti rebound.

Pertanyaannya, adakah yang mau jual BBCA di harga 6.600, jika besoknya pasti rebound?

Lalu bagaimana dengan kata Lo Kheng Hong yang sukses membeli saham mercy di harga bajai?

Bagi penganut teori market efisien, yang dibeli Lo Kheng Hong bukanlah mercy seharga bajai, tetapi bajai yang bisa berubah jadi mercy ketika keadaan mendukung.

Itik yang buruk rupa saja bisa berubah jadi indah secara jangka panjang jika keadaannya mendukung.

Sebaliknya mercy juga dapat berubah jadi bajai seketika ketika keadaan sedang tidak baik. Contohnya perusahaan Blackberry atau Nokia.

Atau juga bisa perusahaannya Mercy tetapi kondisi ekonominya yang Bajai. Pemangku kebijakannya pas kebetulan bajai juga. Sama aja jadinya.

Ada terlalu banyak faktor yang menjadikan market itu menjadi semakin efisien.